Sejarah Copa America
Copa America, sebelumnya lebih dikenal dengan nama Kejuraan Sepakbola
Amerika Selatan (the South American Football Championship) atau dalam
bahasa Spanyol lebih dikenal dengan : Campeonato Sud Americano de
Football, merupakan turnamen Internasional antar negara-negara yang
berada di zona Amerika Latin untuk menentukan siapa yang terbaik di
antara negara-negara tersebut dalam urusan olahraga Sepakbola.
Hebatnya,
turnamen ini merupakan kompetisi sepakbola Internasional pertama
didunia yang resmi di gelar dan menjadi turnamen sepakbola antar negara
pertama di dunia, karena Copa America ini pertama sekali digelar di
Argentina pada tahun 1916, tepatnya seratus tahun yang lalu.
Sebelum kita mulai mengulas tim dan peluang-peluang daripada para
kontestan Copa America 2016 yang bernama Centenario ini, alangkah
baiknya jika kita kembali ke sejarah terciptanya Copa America ini.
Turnamen ini sebetulnya diawali oleh Argentina, negara dengan kiblat
sepakbola dunia dan negara yang begitu mengagung-agungkan sepakbola,
sampai-sampai sepakbola ibarat agama ke dua, setelah agama Katolik yang
mereka anut.
Menurut sejarah, pada awal abad ke-20 sepakbola yang dibawa
oleh para pekerja kereta api dari Inggris tahun 1867 mulai berkembang
menjadi olahraga terpopuler di negara Evita Peron ini, sehingga untuk
pertama kalinya, turnamen antar negara-negara Amerika Selatan diadakan
tahun 1910, untuk memperingati 100 tahun Revolusi Mei (May Revolution).
Namun, turnamen yang digagas oleh Argentina ini tidak dianggap resmi
oleh CONMEBOL atau Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan, kenapa? Karena
CONMEBOL baru berdiri tanggal 9 Juli 1916, jadi tidak mungkin kan
konfederasinya yang berada dibawah naungan FIFA belum terbentuk, masak
sudah ada turnamen resminya?.
Barulah tahun 1916, turnamen kembali di helat di Buenos Aires untuk
memperingati 100 tahun kemerdekaan negerinya Juan Veron ini dengan nama
Campeonato Sudamericano de Football yang diikuti oleh Argentina sebagai
tuan rumah, Chile, Uruguay, dan Brazil. Turnamen yang digelar dari
tanggal 2 Juli sampai 17 Juli itu menempatkan Uruguay sebagai kampiun,
tim Tanggo runner-upnya dan Brazil urutan ke-3.
Keunikan 100 Tahun Copa America
Perhelatan empat tim benua Amerika Latin tersebutlah cikal bakal lahirnya Kejuaraan Sepakbola Amerika Selatan, belum bernama Copa America seperti sekarang ini dan CONMEBOL pun memutuskan untuk menyelenggarakan agenda yang sama sekali dalam setahun, tahun 1917 Uruguay menjadi juara dan lagi-lagi Argentina menjadi runner-up dan Brazil peringkat ke-3.
Namun, tahun 1918, gelaran kejuaraan sepakbola Amerika Selatan gagal digelar, karena Brazil sebagai tuan rumah terserang wabah flu. Nah, setelah keunikan diatas, masih banyak keunikan-keunikan lain selama Copa America ini mencapai usianya yang ke-100 tahun, diantaranya : Pertama, digelar sekali dalam setahun.
Setelah gagal digelar tahun 1918, maka tahun 1919, Brazil keluar sebagai kampiun, tahun 1920 Chile mampu merengkuh supremasi sepakbola Amerika Latin, tahun 1921 giliran Argentina mengangkat tropi kejuaraan sepakbola Amerika Selatan, disusul Brazil tahun 1922, kembali ke tangan Uruguay di tahun 1923 dan 1924.
Tahun 1925, giliran Argentina yang menyimpan piala kejuaraan Sepakbola Amerika Selatan di lemari piala mereka, disusul Cile tahun 1926 dan Peru tahun 1927.
Tahun 1929 kembali Argentina mampu membawa pulang kembali tropi kebanggaan negara Amerika Selatan tersebut. Setelah vakum lima tahun, kembali di gelar tahun 1935 dengan format sekali dua tahun hingga tahun 1967 walau tidak beraturan karena sesuatu hal.
Kedua, baru tahun 1975 format dan nama kejuaraan ini berubah, dimana namanya menjadi Copa America dan diselenggarakan sekali dalam empat tahun dengan Argentina dan Brazil lebih mendominasi.
Namun, mulai tahun 1991, kembali format waktu penyelenggaraan dirumah menjadi sekali dua tahun, dan kembali tahun 2007 dikembalikan formatnya menjadi diselenggarakan sekali dalam empat tahun.
Format pemilihan tuan rumah juga berdasarkan abjad, setelah Argentina menjadi tuan rumah di tahun 1987, maka tahun 1989 adalah Brazil, tahun 1991, Chile, Ekuador tahun 1993,dan seterusnya.
Namun, karena sesuatu hal maka format ini bisa juga berubah, contohnya adalah setelah Argentina menjadi tuan rumah di tahun 2011, maka seharusnya empat tahun kemudian adalah Brazil tuan rumahnya, namun karena Brazil baru saja menyelenggarakan ekshabisi dan tolak ukur kesiapan tuan rumah dengan tajuk Piala Konfederasi 2013, perhelatan super akbar Piala Dunia 2014, dan akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2016, maka tempatnya dipindahkan ke Chile dan menjadi juara di tahun 2015.
Ketiga, untuk memperingati 100 tahun berdirinya CONMEBOL dan seabad penyelenggaraan Copa America, maka dari tanggal 4 s/d 26 Juni 2016 diselenggarakan kembali turnamen antar negara-negara Amerika Selatan tersebut dengan nama sedikit berbeda dan format yang berbeda pula. Cop America Centenario, yang artinya Piala Amerika dalam angka seratus tahun.
Untuk memperingati ulang tahun CONMEBOL dan Copa America-nya, maka diselenggarakan di benua yang berbeda, yaitu di negara Amerika Serikat, negara yang masuk ke zona CONCACAF atau negara-negara Amerika Utara, Tengah, dan Karibia.
Walaupun hampir bersamaan dengan Piala Eropa 2016 yang sudah menetap agendanya, FIFA sebagai federasi sepakbola dunia tetap memasukkan turnamen Copa America Centenario ini kedalam agenda resminya, sehingga para pemain-pemain top yang bermain di kompetisi Eropa tidak perlu takut akan sanksi dari FIFA untuk pulang kampung memperkuat negaranya.
Walau dari tahun 1993, Copa America yang unik ini selalu mengundang kontestan dari luar benua sehingga kontestan lengkap 12 tim.
Tim yang sering diundang melengkapi turnamen tertua ini, adalah: Meksiko, Kostarika, Honduras, Amerika Serikat, Jepang dan Jamaika, namun belum bernah dilangsungkan diluar benua, selalu dilangsungkan diantara negara-negara anggota CONMEBOL.
Namun, diseabad Copa America ini justru berlangsung di Amerika Serikat dan diikuti oleh 16 kontestan setelah selama ini hanya 12 peserta. Dibagi menjadi empat grup dan dua masing-masing jura grup dan runner-up otomatis langsung masuk ke babak perempat final.
Lantas kenapa harus di Amerika Serikat? Untuk menaikkan pamor dan harga jual turnamen, maka dipilihlah negeri Paman Sam ini. Ini adalah suatu kehormatan besar, setelah sukses menyelenggarakan Piala Dunia 1994.
Bersama dengan Meksiko, Kosta Rika, Jamaika, Panama, dan Haiti akan bertarung dengan langganan 10 besar peringkat FIFA, seperti Argentina, Chile, Brazil, Kolombia, Uruguay, dan Paraguay untuk merengkuh trophy bergengsi Copa America Centenario 2016.
Hal tersebut terbukti, di partai pembuka USA kontra Kolombia tiket terjual dipastikan melewati angka 1,144 juta tiket, rekor penjualan tiket di Copa America 1979.
Berikut daftar juara Copa America sejak digelar pertama kali pada 1916:
1916 - Uruguay
1917 - Uruguay
1919 - Brasil
1920 - Uruguay
1921 - Argentina
1922 - Brasil
1923 - Uruguay
1924 - Uruguay
1925 - Argentina
1926 - Uruguay
1927 - Argentina
1929 - Argentina
1935 - Uruguay
1937 - Argentina
1939 - Peru
1941 - Argentina
1942 - Uruguay
1945 - Argentina
1946 - Argentina
1947 - Argentina
1949 - Brasil
1953 - Paraguay
1955 - Argentina
1956 - Uruguay
1957 - Argentina
1959 - Argentina & Uruguay
1963 - Bolivia
1967 - Uruguay
1975 - Peru
1979 - Paraguay
1983 - Uruguay
1987 - Uruguay
1989 - Brasil
1991 - Argentina
1993 - Argentina
1995 - Uruguay
1997 - Brasil
1999 - Brasil
2001 - Kolombia
2004 - Brasil
2007 - Brasil
2011 - Uruguay
2015 - Cile
2016 - Cile
2019 - Brasil
Berikut daftar peraih gelar pemain terbaik Copa America:
1987 - Carlos Valderrama (ColĂ´mbia)
1989 - Ruben Sosa (Uruguay)
1991 - Leonardo RodrĂguez (Argentina)
1993 - Sergio Goycochea (Argentina)
1995 - Enzo Francescoli (Uruguay)
1997 - Ronaldo (Brasil)
1999 - Rivaldo (Brasil)
2001 - Amado Guevara (Honduras)
2004 - Adriano (Brasil)
2007 - Robinho (Brasil)
2011 - Luis Suarez (Uruguay)
2015 - Lionel Messi (Argentina)
2016 - Alexis Sanchez (Chili)
2019 - Dani Alves (Brasil) - Pemain Terbaik
Alisson Becker (Brasil) - Kiper Terbaik
Gelar Top Scorer:
1991 - Gabriel Batistuta (Argentina) - 6 Gol
1993 - Gabriel Batistuta (Argentina) - 6 Gol
1995 - Gabriel Batistuta (Argentina) - 4 Gol
Luis Garcia Postigo (Mexico) - 4 Gol
1997 - Luis Hernandez (Mexico) - 6 Gol
1999 - Ronaldo (Brasil) - 5 Gol
Rivaldo (Brasil) - 5 Gol
2001 - Cristian Montecinos (Chili) - 2 Gol
2019 - Everton (Brasil) - 3 Gol
Paolo Guerrero (Peru) - 3 Gol
Belum ada tanggapan untuk "Sejarah Copa America dan Daftar Juara 1916-2019"
Posting Komentar